Kamis, 03 November 2011

CATATAN MENJELANG LEBARAN

(Makassar) Sebuah tradisi yang selalu dijaga dikeluarga saya adalah ketika lebaran tiba maka seluruh anggota keluarga berkumpul. Apakah lebaran itu adalah Idul Fitri ataupun Idul Adha. Entah bagaimana rasanya ketika suatu kondisi mengharuskan salah satu diantara keluarga memiliki kegiatan penting, sehingga lebaran tidak dilakukan secara bersama-bersama. Tetapi kami selalu berharap dan berdoa agar tradisi ini akan selalu terjaga.

Ketupat Lebaran
Hari ini adalah hari Jumat, jika dirunut kedepan sesuai kalender, maka idul adha tinggal 2 hari lagi, yaitu hari ahad. Yah, berharap semoga lebaran ini serentak, antara pemerintah dan Muhammadiyah. Karena kalau tidak serentak, seolah-olah lebaran itu tidak terlalu meriah. Dikeluarga saya sebenarnya lebih condong pada pemahaman atau penetapan oleh Muhammadiyah, dan sesuai pengalaman-pengalaman kemarin, Muhammadiyah selalu lebaran lebih awal dari penetapan pemerintah.

Sebenarnya jika dibandingkan antara idul adha dan idul fitri, maka Idul Fitri yang paling terasa. Coba saja dibayangkan, hari ini kami sudah lebaran, masih ada saudara-saudara muslim yang berpuasa. Kami sudah menyiapkan hidangan khas lebaran, yang berpuasa masih menahan lapar dan hausnya.

Saya masih ingat betul, sekitar dua bulan yang lalu saat merayakan idul fitri, kami sekeluarga maksudnya orang tua dan saudara telah merayakan hari raya idul fitri. Kemudian, tante, om, dan sepupu yang kebetulan berlebaran di kampung halaman Buttakeke dan menginap di rumah belum merayakan lebaran hari itu. Mereka ikut penetapan pemerintah. Jadi aneh rasanya, meskipun ini soal keyakinan.

Sekarang menunjukkan pukul 11.00 wita, saya masih di kampus tercinta. Saling bersalam-salaman dengan teman-teman, memaafkan antara satu sama lain, sembari mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin. Karena mungkin saja, hingga lebaran tiba kami tidak bertemu. Rencananya besok pagi, saya berserta saudara-saudara berangkat keBulukumba, lebih spesifik Buttakeke. Yah kami selalu berdoa agar diberi keselamatan oleh Allah swt. agar selamat hingga tujuan. Amin…,

Saya sangat bahagia ingin pulang kampung. Banyak hal yang telah saya pikirkan untuk dilakukan di sana. Misalnya, menyambangi kebun durian dan rambutan dengan harapan buah-buahan tersebut sudah masak, memberikan makanan pada ayam-ayam peliharaan ayah, terutama beberapa spesies Ayam Bangkok, dan banyak hal penting lainnya. Lagi pula sudah 2 bulan lebih saya belum menginjakkan kaki lagi di kampung halaman. I am coming my house.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar