Senin, 24 Agustus 2015
Merauke dan Istilahnya "Pele"
Di setiap daerah di Indonesia terkadang memiliki istilah atau kata-kata tertentu yang popular mengikuti setiap kalimat yang diucapkan. Misalnya Makassar dengan "kodong", Manado dengan "jo", Jakarta dengan "keles", dan sebagainya.
Di Merauke pun demikian. Ada satu kata yang sangat populer dan sering diucapkan baik masyarakat suku maupun para pendatang.
Kata itu adalah “pele”.
Yappp.., mungkin anda membayangkan legenda sepakbola Brazil. Dari segi pengucapan sama. Tetapi pele di sini tentu berbeda.
Penggunaannya seperti:
Pele, mahalnya ini ikan…,
Pele, cuaca panas betul…,
Saya tara mau. pele..,
Pele, ko pergi sudah….,
Terus makna pele itu apa?
Pele sebenarnya merupakan akronim dua kata,yaitu “pep*k lebar”. Hah.…, istilah yang mungkin cukup vulgar dan terkesan tidak sopan. Namun, orang-orang di merauke sudah tidak lagi memperhatikan dari segi pemaknaan. Pele telah menjadi sebuah istilah yang lazim atau tidak tabu untuk diucapkan. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua pun mengucapkan kata tersebut.
Makna kata pele ini saya ketahui dari tetangga kos. Pada saat itu ada teman yang bertanya.”itu pele artinya apa ya?” dia pun menjawab. Akhirnya kami pun tahu artinya.
Sempat dalam sebuah momen saya bertanya ke seorang anak kuliah yang magang di kantor. Dia sering menyebut kata pele ketika berbicara dengan temannya. Dengan berpura-pura tidak tahu atau berpura-pura lugu, saya pun bertanya.., de’ kenapa y di sini orang sering sebut pele, artinya apa y?”
Dia pun tersipu malu…, saling bertatapan dengan temannya. Kebetulan anak-anak yang magang ini adalah perempuan.
Di Merauke pun demikian. Ada satu kata yang sangat populer dan sering diucapkan baik masyarakat suku maupun para pendatang.
Kata itu adalah “pele”.
Yappp.., mungkin anda membayangkan legenda sepakbola Brazil. Dari segi pengucapan sama. Tetapi pele di sini tentu berbeda.
Penggunaannya seperti:
Pele, mahalnya ini ikan…,
Pele, cuaca panas betul…,
Saya tara mau. pele..,
Pele, ko pergi sudah….,
Terus makna pele itu apa?
Pele sebenarnya merupakan akronim dua kata,yaitu “pep*k lebar”. Hah.…, istilah yang mungkin cukup vulgar dan terkesan tidak sopan. Namun, orang-orang di merauke sudah tidak lagi memperhatikan dari segi pemaknaan. Pele telah menjadi sebuah istilah yang lazim atau tidak tabu untuk diucapkan. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua pun mengucapkan kata tersebut.
Makna kata pele ini saya ketahui dari tetangga kos. Pada saat itu ada teman yang bertanya.”itu pele artinya apa ya?” dia pun menjawab. Akhirnya kami pun tahu artinya.
Sempat dalam sebuah momen saya bertanya ke seorang anak kuliah yang magang di kantor. Dia sering menyebut kata pele ketika berbicara dengan temannya. Dengan berpura-pura tidak tahu atau berpura-pura lugu, saya pun bertanya.., de’ kenapa y di sini orang sering sebut pele, artinya apa y?”
Dia pun tersipu malu…, saling bertatapan dengan temannya. Kebetulan anak-anak yang magang ini adalah perempuan.
Minggu, 26 Juli 2015
Sangat Singkat Tentang Pelindo Balikpapan
Pelabuhan Balikpapan terletak pada Teluk Balikpapan yang merupakan salah satu pintu gerbang Kalimantan Timur yang menunjang kegiatan perekonomian daerah dan mendorong pertumbuhan pembangunan wilayah. Pelabuhan Balikpapan merupakan salah satu Pelabuhan Kelas I cabang PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau disingkat Pelindo IV yang beroperasi di wilayah bagian timur Indonesia khusunya Kota Balikpapan.
Pelabuhan Balikpapan dinyatakan sebagai salah satu pelabuhan laut yang terbuka untuk perdagangan luar negeri sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dengan Menteri Keuangan Nomor 885/KPB/VII/1985-Nomor 667/KMK.05/1985 tanggal 26 Juli 1985. PT Pelindo IV Balikpapan terdiri atas 2 (dua) pelabuhan yang dikenal dengan nama Pelabuhan Semayang yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 30 Balikapapan dan Pelabuhan Kawasan Kampung Baru.
PT Pelindo IV Balikpapan merupakan perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa kepelabuhanan bagi kapal-kapal yang berkunjung atau memiliki kepentingan di daerah Propinsi Kalimantan Timur. Pelindo Balikpapan menyelenggarakan/mengelola 2 (dua) segmen usaha berupa Pelayanan Barang Aneka Usaha dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (PBAU & TUKS) serta Pelayanan Kapal (Pelkap). PBAU & TUKS meliputi jasa dermaga, jasa lapangan penumpukan, pelayan alat, dan pelayanan aneka usaha. Adapun Pelayanan Kapal meliputi jasa pemanduan, penundaan, labuh, tambat, dan pelayanan air kapal.
1. Jasa Pemanduan
Jasa pemanduan merupakan kegiatan pandu dalam membantu, memberikan saran dan informasi kepada nahkoda tentang keadaan perairan setempat yang penting agar navigasi-pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancer demi keselamatan kapal dan lingkungan.
2. Jasa Penundaan
Jasa penundaan adalah pelayanan menarik, mendorong, atau menggandeng kapal yang melakukan gerakan untuk tambat atau untuk melepas dari dermaga, jetty, trestle, pier, pelampung, dolphin, kapal, dan fasilitas tambat lainnya menggunakan kapal tunda.
3. Jasa Labuh
Jasa labuh adalah pelayanan yang diberikan untuk kapal-kapal yang akan menggunakan perairan di kolam pelabuhan untuk menunggu pelayanan tambat ataupun kegiatan lainnya.
4. Jasa Tambat
Jasa tambat adalah pelayanan yang diberikan untuk kapal-kapal yang melakukan ikat tali di tambatan atau dermaga untuk melakukan kegiatan bongkar/muat atau kegiatan lainnya.
5. Jasa Pelayanan Air Kapal Jasa pelayanan air kapal adalah pengisian air bersih ke kapal-kapal yang memerlukan pengisian air bersih untuk kepentingan kapal, anak buah kapal (ABK), dan penumpangnya.
PT Pelindo IV Balikpapan dipimpin oleh seorang General Manager yang dibantu oleh 6 (enam) manager yaitu Manager Teknik, Manager Pelayanan Kapal, Manager Pelayanan Barang dan Aneka Usaha dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (PBAU dan TUKS), Manager Keuangan, Manager Sumber Daya Manusia dan Umum, serta Manager Pelabuhan Kawasan Kampung Baru. Masing-masing manager tersebut dibantu oleh beberapa asisten manager (asman) sesuai dengan bidang kerjanya.
Langganan:
Postingan (Atom)